Thursday, March 12, 2020

Jenis-jenis Pembangkit Listrik di dunia termasuk di Indonesia

Pembangkit listrik merupakan perangkat yang bisa menghasilkan energi listrik. Cara kerja perangkat tersebut adalah mengubah energi tertentu menjadi energi listrik. Air yang ditampung (dibendung) kemudian disalurkan dan diarahkan ke turbin agar bisa berputar. Putaran turbin ini sebenarnya proses mengubah energi mekanik menjadi energi listrik seperti halnya di berbagai PLTA (Pembangkit Liatrik Tenaga Air) yang menghasilkan arus bolak-balik (Alternate Current).
 
Contoh lain, solar panel atau solar cell yang terkena cahaya matahari dapat menghasilkan listrik dengan mengubah energi cahaya menjadi energi listrik DC (Direct Current) atau arus searah. Demikian juga dengan kincir angin yang megubah energi mekanik menjadi energi listrik karena putaran motor generator yang digerakan oleh tekanan angin pada baling-baling.

Pembangkit Listrik

JENIS-JENIS PEMBANGKIT LISTRIK
Mengingat pentingnya listrik bagi manusia, banyak pembangkit listrik di dunia yang terus dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber listrik. PLN (Perusahaan Listrik Negaa) adalah salah satu pengelola sumber energi tersebut untuk mendistribusikan energi listrik demi kepentingan masyarakat.

Selain bisa dimanfaatkan sebagai penerangan, listrik juga banyak dipakai untuk berbagai keperluan baik di rumah tangga ataupun untuk keperluan publik misalnya lampu lalu-lintas (lampu stopan/ traffic light), mesin fotokopi, printer, komputer, pemancar, remote control, kereta api listrik dan masih banyak lagi.

Seiring kemajuan teknologi, kini kendaaraan jenis mobil dan motor pun sudah menggunakan energi listrik pengganti bahan bakar minyak (BBM). Selain lebih hemat, juga bisa mengurangi polusi udara.

Berikut adalah beberapa contoh pembangkit listrik:
  1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Uap bertekanan tinggi ditampung kemudian dijadikan tenaga dorong untuk memutarkan generator. Dari generator inilah arus listrik bolak-balik (AC) dihasilkan. Contohnya di Cilegon Jawa Barat PLTU Suralaya dan di Jawa Tengah PLTU Semarang.
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) menghasilkan listrik dari generator yang digerakan oleh tekanan uap atau gas. Contohnya PLTG Drajat di Garut Jawa Barat.
  3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Mengubah energi mekanik akibat putaran turbin air menjadi enegi listrik. Contohnya PLTA Saguling Jawa Barat.
  4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Panas yang dihasilkan reaktor nuklir digunakan untuk memutarkan turbin uap untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
  5. Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara (PLTB). Uap akan dihasilkan dari air yang mendidih akibat pembakatan fosil digunakan untuk memutarkan turbin uap agar menghasilkan listrik. Contohnya di Sumatera Utara PLTB Bukit Asam.
  6. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dengan kemajuan teknologi energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik oleh solar panel (solar cell).
  7. Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Baling-baling dipasang di ketinggian tertentu agar selalu berputar untuk menggerakan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik. Contohnya turbin angin di negara Belanda.
Listrik yang dihasilkan pembangkit listrik di atas adalah arus bolak balik (Alternate Current/AC) kecuali solar cell (solar panel) yang bisa langsung menghasilkan arus searah (Direct Current) seperti halnya output aki atau battery.

Besar kecilnya daya listrik yang dihasilkan tergantung beberapa faktor di ataranya:
  1. Besarnya tenaga pendorong untuk memutarkan generator
  2. Besarnya intensitas cahaya dan lamanya cahaya tersebut (khusus pembankit listrik tenaga surya).
  3. Kecanggihan perangkat generator.
Info di atas sekedar pengetahuan umum bagi siapa saja yang ingin mengetahu jenis-jenis generator yang bisa menghasilkan energi listrik baik AC maupun DC.