Monday, September 11, 2023

Fungsi Komponen Transistor dalam Rangkaian Elektronika

Transistor adalah salah satu komponen aktif dalam ilmu elektronika. Komponen ini menjadi penyusun dasar paling penting hampir pada semua rangkaian elektronika. Itu sebabnya transistor merupakan komponen elektronika yang sangat penting dalam dunia elektronik modern baik dalam sistem rangkaian analog seperti pada pengeras suara, stabilisator, penguat sinyal radio maupun rangkaian digital yang sering digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.

Transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai logic gate (gerbang logika), memori, dan fungsi rangkaian lainnya. Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari komponen transistor:
  1. Sebagai penguat sinyal AC
  2. Sebagai saklar (switching)
  3. Sebagai penguat arus
TRANSITOR SEBAGAI PENGUAT SINYAL
Gambar di bawah adalah rangkaian transistor yang berfungsi menguatkan sinyal input AC dari arah condensator C1 yang dalam hal ini sebagai coupling. Besarnya penguatan tergatung dari tipe transistor dan nilai-nilai komponen penunjang seperti resistor dan kapasitor. Pada rangkaian di atas, sinyal output pada kaki colector akan lebih besar dari sinyal input pada kaki basis.
Rangkaian Transistor
Transistor Sebagai Penguat Sinyal

TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
Gambar di bawah adalah rangkaian transitor jenis NPN (TR5) dan PNP (TR6) yang berfungsi sebagai penguat arus. Besarnya penguatan arus tergantung dari tipe transistor yang dipakai.

Pada transistor TR5, tegangan input DC 12 Volt akan diturunkan dan distabilkan oleh dioda zener D3 menjadi 5,6 Volt. Output dari dioda zener D3 akan dikurangi drop tegangan pada transistor (VBE) sekitar 0,6 Volt, jadi output yang dihasilkan adalah tegangan DC stabil 5 Volt.

Adapun pada transitor TR6, tegangan DC 12 Volt akan diturunkan dan distabilkan oleh dioda zener D4 menjadi 5,6 Volt. Output dari dioda zener D4 akan dikurangi drop tegangan VBE menjadi tegangan stabil -5 Volt.

Jadi, transistor jenis NPN dipakai untuk menguatkan arus dan menstabilkan tegangan positif, sedangkan transistor jenis PNP dipakai untuk tegangan negatif. Besar kecilnya kekuatan arus output tergantung tipe transistor dan besar kecilnya tegangan yang distabilkna tergantung tipe dioda zener yang dipakai.

Sebelum terminal katoda dioda zener terhubung dengan basis transistor, tegangan yang dihasilkan masih 5,6 Volt DC dengan arus kecil, tetapi setelah melalui transistor arusnya menjadi besar dan tegangan output menjadi 5 Volt stabil.

Transistor Sebagai Penguat Arus
Transistor Sebagai Penguat Arus

Rangkaian di bawah menjelaskan transistor sebagai saklar dimana kontrolnya terletak pada basis (B) transistor Q1 BC548.  Karena menggunakan transistor jenis NPN, maka transistor akan tertutup jika kaki basis (B) diberi arus positif dengan cara menekan tombol saklar S1. Ketika kaki emitor (E) dan kaki kolektor (C) terhubung, maka arus akan mengalir dari sumber tegangan 6V melalui L1 sehingga lampu akan menyala. 

Transistor Sebagai Saklar
Transistor Sebagai Saklar