Wednesday, September 3, 2025

Contoh Program Arduino Pemula untuk Projek Sederhana dengan Arduino UNO

Arduino UNO adalah salah satu papan mikrokontroler paling populer bagi pemula yang ingin belajar elektronika dan pemrograman. Dengan harga terjangkau, komunitas yang besar, serta dukungan pustaka (library) yang melimpah, Arduino menjadi pilihan tepat untuk berbagai projek sederhana maupun kompleks.

Bagi pemula, ada banyak contoh projek yang bisa dijalankan menggunakan Arduino UNO. Beberapa di antaranya adalah program detektor basah, sensor cahaya, sensor ketinggian air, sensor suhu, dan motion detector. Artikel ini akan membahas contoh program, cara kerja singkat, serta komponen tambahan yang diperlukan untuk masing-masing projek.

project-arduino-uno

1. Projek Detektor Basah (Water Detector)
Detektor basah digunakan untuk mengetahui apakah ada air yang mengenai permukaan tertentu, misalnya pada sistem peringatan kebocoran air atau banjir mini.

Komponen yang Dibutuhkan:
  • Arduino UNO
  • Sensor air atau water level sensor sederhana
  • Kabel jumper
  • Buzzer atau LED sebagai indikator
  • Breadboard

Logika Program:
  • Arduino membaca nilai dari sensor air.
  • Jika terdeteksi basah, buzzer menyala atau LED berkedip.
  • Jika kering, buzzer mati.

Contoh Kode Sederhana:
int sensorPin = A0;
int buzzer = 8;
int nilaiSensor = 0;

void setup() {
  pinMode(buzzer, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  nilaiSensor = analogRead(sensorPin);
  Serial.println(nilaiSensor);

  if (nilaiSensor > 500) {
    digitalWrite(buzzer, HIGH);  
  } else {
    digitalWrite(buzzer, LOW);  
  }
  delay(500);
}

2. Projek Sensor Cahaya (LDR)
Sensor cahaya digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya di sekitar. Projek ini biasanya digunakan untuk lampu otomatis yang menyala ketika malam hari.

Komponen yang Dibutuhkan:
  • Arduino UNO
  • LDR (Light Dependent Resistor)
  • Resistor 10k ohm
  • Kabel jumper
  • LED
  • Breadboard

Logika Program:
  • Arduino membaca intensitas cahaya melalui LDR.
  • Jika gelap, LED menyala.
  • Jika terang, LED mati.

Contoh Kode Sederhana:
int ldrPin = A0;
int ledPin = 9;
int nilaiCahaya = 0;

void setup() {
  pinMode(ledPin, OUTPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  nilaiCahaya = analogRead(ldrPin);
  Serial.println(nilaiCahaya);

  if (nilaiCahaya < 300) {
    digitalWrite(ledPin, HIGH); 
  } else {
    digitalWrite(ledPin, LOW); 
  }
  delay(500);
}

3. Projek Sensor Ketinggian Air
Sensor ketinggian air berfungsi untuk memantau level air di sebuah wadah atau tangki. Cocok untuk sistem irigasi atau otomatisasi pompa.

Komponen yang Dibutuhkan:
  • Arduino UNO
  • Water level sensor (misalnya sensor dengan beberapa level probe)
  • Kabel jumper
  • LED indikator atau buzzer

Logika Program:
  • Arduino membaca level air.
  • Jika level air tinggi, buzzer berbunyi atau LED merah menyala.
  • Jika level normal, LED hijau menyala.

Contoh Kode Sederhana:
int sensorPin = A0;
int nilaiAir = 0;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  nilaiAir = analogRead(sensorPin);
  Serial.println(nilaiAir);

  if (nilaiAir > 600) {
    Serial.println("Air Tinggi!");
  } else if (nilaiAir > 300) {
    Serial.println("Air Sedang");
  } else {
    Serial.println("Air Rendah");
  }
  delay(500);
}

4. Projek Sensor Suhu
Sensor suhu memungkinkan Arduino membaca temperatur ruangan. Sensor yang sering digunakan adalah LM35 atau DHT11.

Komponen yang Dibutuhkan:
  • Arduino UNO
  • Sensor LM35 atau DHT11
  • Kabel jumper
  • Breadboard
  • (Opsional) LCD 16x2 untuk menampilkan data suhu

Logika Program:
  • Arduino membaca suhu dari sensor.
  • Data suhu ditampilkan melalui Serial Monitor atau LCD.
  • Jika suhu melebihi batas tertentu, LED/buzzer menyala.

Contoh Kode Sederhana (LM35):
int sensorPin = A0;
float nilaiSensor = 0;
float suhu = 0;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  nilaiSensor = analogRead(sensorPin);
  suhu = (nilaiSensor * 5.0 * 100.0) / 1024.0;
  Serial.print("Suhu: ");
  Serial.print(suhu);
  Serial.println(" C");
  delay(1000);
}

5. Projek Motion Detector (Sensor Gerak)
Motion detector menggunakan sensor PIR (Passive Infrared Sensor) yang mendeteksi pergerakan manusia atau hewan. Projek ini sering digunakan untuk lampu otomatis atau alarm keamanan.

Komponen yang Dibutuhkan:
  • Arduino UNO
  • Sensor PIR
  • LED atau buzzer
  • Kabel jumper
  • Breadboard

Logika Program:
  • Jika sensor PIR mendeteksi gerakan, LED/buzzer menyala.
  • Jika tidak ada gerakan, LED mati.

Contoh Kode Sederhana:
int pirPin = 2;
int ledPin = 13;
int gerakan = 0;

void setup() {
  pinMode(ledPin, OUTPUT);
  pinMode(pirPin, INPUT);
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  gerakan = digitalRead(pirPin);

  if (gerakan == HIGH) {
    digitalWrite(ledPin, HIGH);
    Serial.println("Gerakan Terdeteksi!");
  } else {
    digitalWrite(ledPin, LOW);
    Serial.println("Tidak ada gerakan");
  }
  delay(500);
}

Kesimpulan
Projek sederhana dengan Arduino UNO seperti detektor basah, sensor cahaya, sensor ketinggian air, sensor suhu, dan motion detector sangat cocok untuk pemula. Selain melatih pemahaman dasar pemrograman, projek ini juga mengajarkan cara membaca sensor dan mengendalikan output seperti LED atau buzzer.

Untuk memulai, cukup siapkan Arduino UNO, breadboard, kabel jumper, dan sensor sesuai projek yang dipilih. Dengan latihan konsisten, pemula akan semakin terbiasa membuat projek lebih kompleks seperti otomatisasi rumah, sistem keamanan, hingga Internet of Things (IoT).