Arduino adalah salah satu mikrokontroler paling populer di dunia. Dengan harga yang terjangkau, kemudahan pemrograman, serta komunitas pengguna yang sangat besar, Arduino banyak digunakan untuk belajar elektronika, membuat prototipe, hingga membangun sistem IoT (Internet of Things).
Beragam jenis Arduino telah dikembangkan, masing-masing dengan spesifikasi dan fitur yang berbeda. Pemilihan board yang tepat akan sangat berpengaruh pada keberhasilan proyek yang dibuat. Berikut adalah beberapa jenis Arduino yang paling populer beserta penjelasannya.
1. Arduino Uno
Arduino Uno adalah board paling populer dan paling banyak digunakan. Board ini menggunakan mikrokontroler ATmega328P.
- Jumlah Pin: 14 pin digital I/O, 6 pin input analog.
- Kelebihan: Cocok untuk pemula, harga terjangkau, banyak tutorial.
- Kekurangan: Memori terbatas, tidak cocok untuk proyek besar.
- Contoh penggunaan: Robot sederhana, sensor suhu, lampu otomatis.

Arduino Mega adalah versi lebih besar dari Uno, dengan jumlah pin jauh lebih banyak. Menggunakan mikrokontroler ATmega2560.
3. Arduino Nano

- Jumlah Pin: 54 pin digital I/O, 16 input analog.
- Kelebihan: Banyak pin, cocok untuk proyek kompleks.
- Kekurangan: Ukuran lebih besar, harga lebih mahal.
- Contoh penggunaan: Printer 3D, robot lengan, sistem otomasi rumah.

Arduino Nano adalah versi kecil dari Uno dengan fungsi hampir sama, menggunakan ATmega328P.
- Jumlah Pin: 22 pin digital I/O, 8 input analog.
- Kelebihan: Ukuran kecil, bisa langsung dipasang di breadboard.
- Kekurangan: Lebih sulit disolder jika rusak.
- Contoh penggunaan: Alat portable, sensor wearable, mini robot.

Arduino Leonardo menggunakan mikrokontroler ATmega32u4 yang memiliki USB controller bawaan.
5. Arduino Due

- Jumlah Pin: 20 pin digital I/O, 12 input analog.
- Kelebihan: Bisa berfungsi sebagai keyboard, mouse, atau joystick.
- Kekurangan: Tidak sepopuler Uno, sehingga referensi terbatas.
- Contoh penggunaan: Kontroler game, perangkat input khusus, sistem simulasi.

Arduino Due adalah board berbasis ARM Cortex-M3 (32-bit), lebih kuat daripada board Arduino berbasis AVR.
- Jumlah Pin: 54 pin digital I/O, 12 input analog.
- Kelebihan: Prosesor cepat (84 MHz), mendukung proyek berat.
- Kekurangan: Tidak kompatibel penuh dengan shield Uno/Mega.
- Contoh penggunaan: Pemrosesan data real-time, IoT, sistem pengendalian robot canggih.

Arduino Pro Mini adalah versi super kecil dari Arduino, dengan spesifikasi hampir sama dengan Nano.
- Jumlah Pin: 14 pin digital I/O, 6 input analog.
- Kelebihan: Sangat kecil, hemat daya.
- Kekurangan: Tidak ada port USB bawaan, harus pakai programmer eksternal.
- Contoh penggunaan: Perangkat wearable, sistem sensor kecil, drone mini.

Arduino MKR Series adalah keluarga board modern yang sudah mendukung konektivitas seperti WiFi, LoRa, GSM, dan NB-IoT.
- Kelebihan: Cocok untuk IoT, daya rendah, sudah ada konektivitas bawaan.
- Kekurangan: Harga lebih mahal, lebih rumit untuk pemula.
- Contoh penggunaan: Smart home, smart agriculture, pemantauan jarak jauh.
Jenis Arduino | Mikrokontroler | Pin Digital | Pin Analog | Kelebihan | Contoh Proyek |
---|---|---|---|---|---|
Uno | ATmega328P | 14 | 6 | Cocok pemula | Robot sederhana |
Mega 2560 | ATmega2560 | 54 | 16 | Banyak pin | Printer 3D |
Nano | ATmega328P | 22 | 8 | Kecil, breadboard-friendly | Mini robot |
Leonardo | ATmega32u4 | 20 | 12 | Bisa jadi keyboard/mouse | Kontroler game |
Due | ARM Cortex-M3 | 54 | 12 | Prosesor cepat 32-bit | IoT, robot canggih |
Pro Mini | ATmega328P | 14 | 6 | Super kecil, hemat daya | Wearable device |
MKR Series | ARM SAMD21/ESP32 | Variatif | Variatif | Sudah ada konektivitas IoT | Smart agriculture |
Kesimpulan
Arduino hadir dalam berbagai jenis sesuai kebutuhan. Jika Anda pemula, pilih Arduino Uno atau Nano. Jika butuh banyak pin, gunakan Arduino Mega. Untuk proyek IoT, pilih Arduino MKR Series. Dengan mengenali setiap jenis, Anda bisa menentukan board yang paling sesuai dengan proyek Anda.