Friday, December 7, 2012

Backlink Yang Tidak Setia

Putus Cinta
Backlink adalah link yang diterima oleh suatu situs dari situs lain, dikenal juga dengan istilah incoming link, inbound link, inlink, dan inward link. Jumlah backling dapat menjadi salah satu indikasi kepopuleran suatu situs di mata search engine.

Google sebagai search engine (mesin pencari) terbesar di dunia menggunakan jumlah backlink sebagai faktor penentu rangking (Google Pagerank/ PR), semakin banyak backlink yang diterima, akan semakin tinggi pagerank yang diperoleh (PR1 sampai PR 10). Hal inilah yang menjadi menstimulir banyak blogger berkompetisi mendapatkan backlink sebanyak-banyaknya untuk mendongkrak SERP (Searh Engine Result Page) agar blognya selalu bertengger di halaman satu saat pencarian dengan keyword tertentu.

Melihat kondisi ini perusahaan internasional setarap Google tentu tidak tinggal diam, Tim Google selalu melakukan update berkala dan merevisi algoritma yang tentunya akan berpengaruh pada SERP. Meskipun pagerank dipengaruhi oleh jumlah backlink, tetapi Google tetap memperhitungkan kualitas backlink dan relevansi konten dengan link tersebut. Algoritma Google dapat membedakan link mana yang lebih bernilai  dari link yang lainnya, bahkan kini Google lebih menghargai fresh content.

Bagaimana cara mendapatkan backlink yang berkualitas?
Banyak metode untuk mendapatkan backlink yang sehat dan baik di mata Google, salah satunya dengan membeli relevant link. Dengan cara ini penyedia layanan akan menempatkan URL suatu situs pada situs lain yang yang benar-benar relevan dan ber-pagerank tinggi. Metode ini membutuhkan kejelian dan kehati-hatian dalam memilih layanan karena selain masih berisiko, harganya juga cukup mahal.

Cara lain untuk medapatkan backlink adalah dengan menulis komentar pada situs yang ber-pagerank tinggi. Metode ini gratis dan mudah dilakukan, hanya saja sering terjadi anchor text yang tidak relevan. Kenapa? Pada form komentar biasanya nama akan otomatis terhubung dengan link URL blog pengomentar, sedangkan nama tidak relevan dengan konten blog. Untuk mengantisipasinya, banyak blogger yang sengaja mengubah nama asli (author) dengan kata kunci yang dibidik ketika menulis komentar, namun hal ini terkadang tidak disukai author blog lain yang akibatnya mereka enggan untuk membalas komentar tersebut. Alasannya cukup jelas, dengan kata apa mereka harus memanggil pengomentar? Apa harus dipanggil dengan kata kunci tadi?

Contoh sederhana, seorang blogger bernama "Ujang" mempunyai blog berkonten "Toko Online Aman dan Nyaman" hendak menulis komentar pada Toko Online lainnya, sebut saja TOKODOTCOM. Ia pun menulis komentar yang cukup bagus, hanya saja di kolom nama pada form komentar ia tidak menulis "Ujang" (nama author) tetapi dengan "Toko Online Aman dan Nyaman" (kata kunci yang dibidik). Ketika author TOKODOTCOM atau pengunjung lain bermaksud membalas komentar Ujang, panggilan apa yang pantas karena mereka tidak melihat kata "Ujang" tetapi hanya kata kunci yaitu "Toko Online Aman dan Nyaman".

Pada kasus tersebut, meskipun Ujang telah menulis komentar yang baik, namun menurut saya pribadi komentar tersebut kurang berkualitas karena tidak menggunakan nama sendiri dan terkadang dapat merusak reputasi blog. (tolong dikoreksi)

Lantas bagaimana dengan Tukar Link?
Tukar link atau Link Exchange adalah pertukaran link yang dilakukan antara dua situs atau lebih dimana URL suatu situs ditempatkan di situs lainnya yang menjadi partner, demikian juga sebaliknya. Metode tukar link ini memang cukup baik dan dapat membantu meningkatkan pengunjung, namun demikian jumlah link harus dibatasi terutama untuk link yang didak relevan dengan konten blog. Jika suatu halaman mempunyai link yang terlalu banyak, dikhawatirkan search engine dapat menganggapnya sebagai Link Farm atau Link Market, ini sangat tidak baik dan tidak dianjurkan.

Jika telah terlanjur melakukan tukar link dengan blog lain yang kita anggap cukup berkualitas, kewajiban kita adalah menjaga link tersebut tetap eksis, jangan sampai menghapusnya meskipun sebagai author kita mempunyai hak penuh untuk melakukan hal tersebut. Itu sebabnya kenapa halaman About me dan halaman TOS & Privacy sangat diperlukan untuk menjelaskan ketentuan dan aturan yang diperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang.

Bagaimana kalau mereka menghapus URL blog kita?
Ketika melakukan tukar link, sebaiknya dibuat komitmen sederhana misalnya berapa lama link tersebut akan disimpan, pada halaman mana link tersebut akan ditempatkan, dan bilamana link tersebut akan dihapus. Komitmen ini setidaknya dapat menjaga hal-hal negatif di kemudian hari. Jika tidak ada perjanjian sebelumnya, kemudian dengan sengaja kita hapus link sahabat, hal ini dapat menjadi sumber perselisihan yang dapat merusak reputasi.

Kalau suatu saat URL dihapus dari blog sahabat tanpa pemberitahuan, tentunya kita pun berhak menghapus URL mereka tanpa perlu memberitahu mereka. Alasannya sederhana, mereka tidak setia :) Cukup adil bukan? Masa sih mereka hanya ingin numpang nama dan popularitas di blog yang kita bangun dengan jerih payah, sedang mereka sendiri tidak ikut membantu dengan mempertahankan link URL blog kita.

Penghapusan link sepihak sering terjadi bahkan peristiwa itu dilakukan setelah deal link exchange. Pelaku biasanya merasa blognya sudah jauh lebih baik, lebih popular, dan lebih berkualitas sehingga sudah tidak memerlukan lagi tukar link yang pernah dilakukan di masa lampau. Hal ini sah-sah saja dan merupakan hak veto setiap author, toh yang paling peduli terhadap suatu blog adalah author-nya sendiri. Namun demikian tetap saja akan merugikan author blog lain yang URL-nya telah dihapus, apalagi tanpa pemberitahuan karena dapat mengurangi jumlah backlink.

Untuk mengetahui backlink yang tidak setia, kita dapat menggunakan website tool backlink checker. Dengan tool tersebut situs-situs yang pernah melakukan pertukaran link akan diketahui, mana yang "setia" dan mana yang tidak. Selanjutnya, sebagai author dapat melakukan langkah yang dianggap perlu, misalnya saja dapat menghapus backlink yang tidak "setia" tersebut.

Teknik-teknik mencari backlink tadi jika dilakukan dengan cermat dan bijak tentu akan mendapatkan hasil yang baik. Dengan kata lain, apapun metode yang diterapkan untuk mencari backlink, hasilnya akan positif jika dilakukan dengan benar tanpa melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan secara umum oleh search engine. (dapat dilihat di Google Group dan Google Help).

Sobat berpendapat lain?